1. Definisi Puasa
Puasa
secara bahasa adalah al-imsak menahan
atau penahanan. Apabilaseseorang menahan dirinya atau bertekat untuk tidak
melakukan sesuatu maka itu maka itu disebut صيام dalam
bahasa arab. Sedangkan puasa secara istilah adalah penahanan yang khusus dari
seseorang yang khusus dan menahan dari sesuatu yang khusus pada waktu yang
khusus dengan syarat-syarat yang khusus.
2. Syarat-Syarat Kewajiban Puasa
1)
Islam.
2)
Baligh.
3)
Berakal.
4)
Mampuh
untuk berpuasa.
5)
Muqim
atau Bukan musafir.
3. Kewajiban Puasa Karena Melihat Hilal
Wajib
puasa ramadhan karena melihat hilal[1]dimana
hilal ini dilihat oleh orang yang adil atau karena genabnya bulan sya’ban jadi
30 hari.Hilal dalam bahasa arab adalah bulan yang nampak di hari pertama sampai
hari ketiga jika sudah lewat dari hari tersebut maka disebut qamar.Hilal dilihat pada hari yang ke 29
setelah terbenamnya matahari. Inilah kebiasaan yang dilakukan oleh orang arab
dan para sahabat.
4. Beberapa Ketentuan Seputar Hilal
1) Dengan cara dilihat atau melihat hilal secara
langsung, maka kata melihat mencakup melihat denganmata kepala atau menggunakan
alat seperti teropong, maka siapa yang melihatnya maka dihitung telah melihat
hilal.
2) عدلمن dari
seorang yang adil, ini menunjukkan bahwa Imam Asy-Syaukani rahimahullah
berpendapat bahwaRuqyat hilal yang
dilihat oleh satu orang cukup untuk menentukan masuknya bulan ramadhan.
3) Menentukan awal ramadhan dengan ilmu hisab
secara mutlak tidak pernah dikenal dikalangan as-salaf terdahulu. Awal kali ada
yang berpendapat dengan ilmu hisab, hanya dikeadaan tertentu ketika bulan itu
mendung barulah ada yang menfatwakan itupun hanya di abad ke-7 ke atas. Dimasa
belakangan barulah ada yang menfatwakan bolehnya menggunakan ilmu hisab secara
mutlak, mendung ataupun tidak mendung, yang pertama kali menfatwakan adalah
Syaikh Ahmad Syakir rahimahullah.
5. Penggenapan Ramadhan
Sebanyak Tiga Puluh Hari Bila Hilal Syawal Belum Tampak
Jika hilal belum nampak tanggal 29 maka bulan digenapkan
menjadi 30 hari.
6. Bila Sebuah Negara
Melihat Hilal, Apakah Harus Diikuti oleh Seluruh Negara yang Lain?
Ya, Jika penduduk sebuah negara melihat hilal
maka mestinya negeri lainnyajuga mengikutinya dan ini adalah pendapat jumhur
ulama.
7. Hukum tentang Berniat Sebelum Fajar
Terhadap
orang yang berpuasa, dia berniat sebelum subuh. Dan niat adalah syarat sahnya
puasa. Niatnya dilaukan setiap hari dan tidak boleh diniatkan sekaligus selama
sebulan. Niat di malam hari, ini berlaku untuk seluruh puasa baik sunnah maupun
wajib.
Pasal Tentang
Pembatal-pembatal Puasa
1. Tiga Pembatal Puasa yang
Disepakati
Puasa
batal dengan makan, minum dan berjima’ dengan sengaja dan ini adalah pembatal
puasa yang disepakati oleh para ulama.
2. Muntah dengan Sengaja
Muntah
dengan sengaja adalah hal yang membatalkan puasa, tetapi jika dia muntah dengan
tidak sengaja maka tidak membatalkan puasa.
3. Hukum Puasa Wishal
Puasa
wishal adalah menyambung puasa dua hari berturut-turut tanpa berbuka dan ini
adalah perbuatan yang diharamkan. Puasa wishal adalah puasa yang hanya khusus
dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Wishal
ada 2 bentuk yaitu:
1) Puasa 2 hari berturut-turut tanpa berbuka dan
ini hukumnya haram.
2) Puasa wishal yang hanya dilakukan sampai
sahur kemudian berbuka dan ini hukumnya makruh.
4. Kaffarah terhadap
Seseorang yang Berbuka dengan Sengaja
Berbuka
dengan sengaja harus membayar kaffarah, bentuknya ada 3 macam yaitu:
makan,minum dan menggauli istrinya dengan sengaja. Yang terkena kaffarah adalah
yang menggauli istrinya dengan sengaja. Bentuk kaffarahnya adalah seperti
kaffarah zihar.
5. Kesunnahan Menyegerakan
Buka Puasa dan Mengakhirkan Makan Sahur
Dan
disunnahkan mempersegera buka puasa dan mengakhirkan makan sahur.
Pasal Tentang Menqadha Puasa
1.
Golongan yang Wajib Mengqadha (Udzur
Syar'i)
Wajib
bagi siapa yang berbuka dengan udzur yang syar’i untuk mengqadha puasanya.
Kewajiban mengqadha diterangkan di dalam Al Qur’an surah Al-Baqarah: 184.
Yang mendapatkan udzur syar’i yaitu:
a) Orang yang sakit yang memungkinkan sembuh,
jika tidak memungkinkan sembuh maka wajib membayar fidyah.
b) Musafir.
c) Perempuan yang haidh dan nifas.
2. Hukum Buka Puasa bagi
Musafir dan Semisalnya
Berbuka
bagi musafir dan semisalnya adalah keringanan, kecuali jika khawatir lemah
dalam peperangan maka ini adalah kewajiban.
3. Apakah Wali Mayyit Wajib
Mengqadha Puasa Mayyit yangTertunda?
Siapa
yang meninggal dan dia punya tunggakan puasa maka walinya harus mempuasakannya.
Walinya adalah ahli warisnya, tunggakan puasa yang dimaksud disini adalah puasa
wajib (puasa ramadhan dan puasa nadzar) yang belum dia lakukan padahal
sebelumnya dia punya kemampuan.
4. Puasa bagi Orang Tua
Renta dan Cara Mengqadhanya
Dan
orang tua yang sangat lemah yang tidak mampu puasa dan mengqadha maka dia
membayar fidyah dengan memberi makan (tidak boleh diuangkan)1 orang miskin
untuk setiap hari yang ditinggalkan. Membayar fidyah tersebut dilakukan setelah
meninggalkan puasa.
Bab Puasa Sunnah
1. Seputar Puasa Enam Hari
Syawal
Disunnahkan
puasa 6 hari di bulan syawal setelah melaksanakan seluruh puasa ramadhan.
2. Sembilan Hari Pertama
Dzulhijjah
Disunnahkan
puasa 9 hari,dari tanggal 1-9 di awal bulan dzulhijjah. Dan yang paling afdhalnya
adalah di tanggal 9 dzulhijjah dan inilah yang disebut puasa arafah.
Keutamaannya yaitu menggugurkan 2 tahun dosa yang lalu dan akan datang.
3. Puasa Muharram
Pasa
Muharram disyariatkan tanggal 9 dan 10 muharram. Puasa muharram adalah puasa
yang wajib bagi kaum muslimin dahulu sebelum ramadhan.
4. Puasa Sya'ban
5. Puasa Senin-Kamis
6. Puasa Ayyamul Bidh
Puasa
yang disunnahkan pada tanggal 13-15 disetiap bulan.
7. Puasa Daud
Puasa
yang paling afdhal adalah puasa Daud dimana sehari berpuasa dan sehari berbuka.
Tentang Puasa yang Dianggap
Makruh
8. Puasa Ad-Dahr
Puasa
terus menerus.
9. Puasa Jum’at
Mengkhususkan
puasa untuk hari jum’at itulah yang dilarang.
10. Puasa Sabtu
Puasa
tentang hari sabtu haditsnya lemah, dan hukumnya makruh jika dikhususkan untuk
puasa di hari sabtu.
11. Puasa Dua Hari ‘Ied
Haramnya
berpuasa di dua hari ‘ied.
12. Puasa Hari-Hari Tasyriq
Haramnya
berpuasa dihari-hari tasyriq.
13.Pengkhususan Puasa Sehari
Atau Dua Hari Sebelum Ramadhan
Haram
hukumnya berpuasasehari atau dua hari sebelum ramadhan kecuali sudah menjadi kebiasaannya
berpuasa.
Bab I’tikaf
1. Definisi I'tikaf
I’tikaf
secara bahasa adalah mengurung diri dan menahan diri, secara istilah beraneka
ragam ucapan ahli fikih diantaranya “seseorang komitmen di masjid untuk
beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala dengan bentuk peribadatan tertentu”
2. Syariat I'tikaf
Hal
yang disyariatkan dan telah dilakukan oleh ummat-ummat terdahulu.
3. Waktu I'tikaf
Boleh
dilakukan kapan saja, waktunya sehari dan semalam.
4. I'tikaf Harus Dikerjakan
di Masjid
I’tikaf
harus dilaksanakan di Masjid. Lihat surah Al-Baqarah:187.
5. Keutamaan I'tikaf di
Bulan Ramadhan
I’tikaf
dibulan ramadhan itu lebih disunnahkan lagi sebab Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam i’tikaf dibulan ramadhan sampai beliau wafatnya khususnya di
sepuluh malam terakhir.
6. Hal-Hal yang Disyariatkan
dalam I'tikaf
1) Disunnahkan bersungguh-sungguh dalam beramal.
2) Melakukan shalat malam.
7. Tentang Malam Lailatul
Qadr
Malam
lailatul qadr adalah disepuluh malam terakhir yang paling diharapan adalah di
malam ganjilnya dan di malam ganjilnya yang paling diharapkan adalah dimalam ke
27.
8. Bila Seseorang yang
I'tikaf Keluar dari Masjid
Tidak
boleh keluar dari masjid bila seseeorang melakukan i’tikaf kecuali jika ada
keperluan.
Rukun i’tikaf yaitu:
1) Niat.
2) Tinggal di masjid.
Syarat wajibnya i;tikaf yaitu:
1) Islam.
2) Aqil.
3) Baligh.
4) Tidak ada hadats akbar (haidh, nifas dan
junub).
5) Berada di masjid.
6) Puasa tidak disyaratkan untukI’tikaf.
7) Tidak memeluk, mencium dan melakukan hubungan
suami istri.
0 komentar:
Posting Komentar