Penulis: Abu Abdillah
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَوُّوْا صُفُوْفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ مِنْ تَمَامِ الصَّلاَةِ
Dari Anas bin Malik radhiallahu Ta’ala 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam Beliau bersabda: “Luruskan shaf-shaf kalian, karena sesungguhnya meluruskan shaf termasuk kesempurnaan sholat". (HR. Muslim no. 433)

Banyak nash dari hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
menganjurkan kita agar kita meluruskan dan merapatkan shaf, Bahkan Beliau juga telah mengancam orang yang memutuskan shaf dengan ancaman yang
keras diantaranya yaitu:
Dari sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu berkata: Rasulullah-shollallahu alaihi wasallam- bersabda:
اِسْتَوُوْا وَلاَ تَخْتَلِفُوْا فَتَخْتَلِفَ قُلُوْبُكُمْ
“Luruslah kalian dan jangan kalian berselisih. Lantaran itu, hati-hati kalian akan berselisih”. (HR. Al-Imam Muslim dalam Shohih-nya 432)
Perhatikan bagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengancam orang
yang berselisih dalam mengatur shaf, satunya maju sedikit dan satunya
lagi agak ke belakang. Inilah yang dimaksud berselisih dalam hadits ini.
Dalam hadits lain beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَتَسُوُّنَّ صُفُوْفَكُمْ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللهُ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ
“Kalian akan benar-benar meluruskan shaf, atau Allah benar-benar akan membuat hati-hati kalian berselisih” (HR. Al-Imam Al-Bukhory dalam Shohih-nya 717, dan Muslim dalam Shohih-nya 436)
Meluruskan shaf dan merapatkannya sangat diperhatikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat beliau, sehingga tak
heran jika beliau mengingatkan dan memerintahkannya dalam
hadits-haditsnya. Bahkan meluruskan shaf merupakan salah satu jalan
menyempurnakan dan menegakkan sholat, sedangkan menyempurnakan dan
menegakkan sholat merupakan kewajiban. Seorang tak boleh mengurangi
kesempurnaanya dengan merenggangkan shaf.
Bagaimana cara Meluruslkan dan merapatkan shaff? Tata cara meluruskan dan merapatkan shaf ini telah dipraktekkan oleh
para sahabat setelah mereka dibimbing langsung oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Anas bin Malik berkata:
لَقَدْ رَأَيْتُ أَحَدَنَا يَلْزِقُ مَنْكَبَهُ بِمَنْكَبِ
صَاحِبِهِ وَقَدَمَهُ بَقَدَمِهِ
Dulu, salah seorang di antara kami menempelkan bahunya dengan bahu teman di sampingnya serta kakinya dengan kaki temannya.
Dalam satu riwayat milik Al-Imam Muslim disebutkan,
كَانَ
رَسُوْلُ اللهِ يُسَوِّي صُفُوْفَنَا حَتَّى كَأَنَّمَا يُسَوِّي بِهَا
القِدَاحَ حَتَّى إِذَا رَأَى أَنَّا قَدْ عَقَلْنَا عَنْهُ ثُمَّ خَرَجَ
يَوْمًا فَقَامَ حَتَّى كَادَ أَنْ يُكَبِّرَ فَرَأَى رَجُلاً بَادِيًا
صَدْرُهُ فَقَالَ: عِبَادَ اللهِ لَتُسَوُّنَّ سُفُوْفَكُمْ أَوْ
لَيُخَالِفَنَّ اللهُ بَيْنَ وُجُوْهِكُمْ
“Bahwasanya Rasulullah biasa
meluruskan shaf-shaf kami seakan-akan beliau sedang meluruskan anak
panah sehingga apabila beliau melihat bahwasanya kami telah memahami hal
itu, yakni wajibnya meluruskan shaf (maka beliaupun memulai shalatnya,
pent). Kemudian pada suatu hari beliau keluar, lalu berdiri sampai
hampir-hampir beliau bertakbir untuk shalat, tiba-tiba beliau melihat
seseorang yang menonjol sedikit dadanya, maka beliaupun bersabda, “Wahai
hamba-hamba Allah, benar-benar kalian luruskan shaf-shaf kalian atau
(kalau tidak) maka Allah sungguh akan memalingkan antar wajah-wajah
kalian.”
Lihatlah wahai saudaraku kaum muslimin, sabda beliau yang mulia, yang mana beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam telah Allah terangkan sifatnya kepada orang-orang beriman, “Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang Rasul dari kaum kalian sendiri, berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan (keimanan, kebaikan dan keselamatan) bagi kalian, dan amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” (At-Taubah:128)
Tidaklah Beliau bersabda demikian kecuali karena menginginkan kebaikan bagi ummatnya, Tidak
ada satu kebaikan pun yang akan mendekatkan ke jannah kecuali telah
beliau tunjukkan kepada ummatnya agar melakukannya dan tidak ada satu
kejelekan pun yang akan mengantarkan ke neraka kecuali telah beliau
larang ummatnya agar menjauhinya.
Demikian sedikit hal mengenai pentingnya lurus dan rapatnya shaf, semoga
kita dapat mengamalkan apa yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam . Dan semoga kita dimasukkan kedalam golongan hamba yang tidak
berselisih, tidak terbelakang, dan khusyuk sholatnya.
![]() |
Kesalahan pada mata kaki dan bahu yang tidak rapat |
![]() |
Mata kaki dan bahu harus rapat adalah cara melurus dan merapatkan shaf yang benar |
0 komentar:
Posting Komentar